
Sumenep - Taman Sare atau pemandian istri dan dayang-dayang Keraton Sumenep hingga kini dikeramatkan. Taman Sare yang berada di sebelah timur Pendopo Agung, Jalan dr Soetomo diyakini airnya dapat menambah aura kecantikan tiap wanita yang mencuci muka di taman yang dikelilingi dengan berbagai macam tanaman bunga tersebut.
Tak ayal, jika setiap pengunjung wanita, selain bisa menikmati ikan-ikan hias di dalamnya, menyempatkan diri mencuci muka. Lalu, meletakkan uang recehan di pinggir Taman Sare sebagai tumbalnya. Bahkan, pengunjung juga membawa air Taman Sare itu untuk penyembuhan segala macam penyakit.
Konon, para dayang dan istri raja-raja Sumenep dikenal ayu, lemah lembut dan mempunyai aura yang luar biasa. Sehingga tersohor hingga Kerajaan Majapahit. Kecantikan wanita Sumenep waktu itu, salah satunya karena berkat sumber air yang ada di Taman Sare.
Selain untuk kecantikan, air Taman Sare juga diyakini cepat menemukan jodoh. Dengan aura yang dipancarkan, wanita yang kesulitan mendapat jodoh idaman dengan mudah diberikan jalan atas izin Allah SWT.
Setiap hari libur, Taman Sare tersebut dipadati pengunjung. Sebab, selain tempatnya sejuk juga rangkaian obyek wisata museum Keraton Sumenep. Untuk sampai Ketaman Sare harus melewati pintu keraton yang dikenal dengan sebutan 'Labeng Mesem' atau pintu tersenyum.
Setiap pengunjung selalu diakhiri di Taman Sare. Selain dipercaya airnya mengandung kekuatan ghaib, tempatnya sejuk dan enak untuk beristirahat sejenak.
Para pengunjung wanita rata-rata mencuci muka untuk mengeluarkan aura kewanitaannya.
Setiap pengunjung, baik lokal maupun wisatawan dari luar daerah banyak yang kagum dengan keasrian dan keaslian peninggalan para raja-raja Sumenep. Baik yang ada dalam museum seperti Kereta Kencana dan alat kleningan serta tempat pertemuan dan pemandian dayang-dayang keraton yang masih utuh.
Cuma petugas tetap memperingati jangan sampai keluar dari kepercayaan dan agamanya masing-masing. Sebab, banyak yang meyakini kebaikan air Taman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar